Thursday 31 December 2015

Episteme Foucalt; Hubungan antara Pengetahuan, Kuasa dan Kebenaran.


Oleh : Hasan Sadeli
Michael foucalt ialah seorang ilmuwan postmodern  tersohor sama dengan tokoh postmodern lainnya seperti Derrida, Lyotard, Lacan yang mencurahkan perhatian terhadap pengisian ruang-ruang kosong yang tidak terjamah oleh modernism. foucalt  menemukan episteme dan menyamakannya dengan system pemikiran. Ia berusaha mengklasifikasikannya dalam beberapa kurun waktu tertentu. Foucalt memiliki asumsi dasar mengenai episteme dengan defines-definisi mendasar serta satu sama lain memiliki korelasi (terhubung).
Pembagian  episteme, dalam pandangan foucalt terdiri atas tiga bagian yaitu:  episteme Abad Tengah, episteme Klasik dan episteme Modern. Ia mendefinisikan bahwa arkeologi pengetahuan berfungsi mengungkap makna terdalam atau bahkan tersembunyi dari realitas. Ia menegaskan bahwa episteme memiliki peran sebagai mekanisme dan substansi yang lahir dari pikiran dan tindakan manusia sebagai arus yang dapat mengarah pada kemajuan peradaban atau bahkan pada perang. Ia mengatakan bahwa setiap episteme berbeda tergantung pada periodenya masing-masing.
Arkeologi pengetahuan mendapat posisi penting dalam kajian foucalt dalam menggali makna terdalam atau bahkan tersembunyi dalam realitas. Karna episteme sendiri berarti pengetahuan sebagai upaya intelektual untuk "menempatkan sesuatu dalam kedudukannya. Episteme tidak saja bersifat kritis, namun juga evaluatif dalam memberikan gambaran tentang unsur-unsur yang berada dibelakang/mewakili realitas. Dalam memberikan sebuah wacana,manusia membutuhkan metode-metode guna mendukung diterapkannya teks dalam masyarakat. Teks sendiri dalam pandangan tokoh postmodern merupakan realitas yang diketahui dan disepakati bersama. Jadi teks tidak saja sebatas apa yag tertulis, karena wacana memegang kunci yang hanya bisa diungkap melalui pengamatan episteme.
Pengetahuan pada gilirannya membuat manusia memperoleh kekuasaan. Kekuasaan dapat mendelegasikan kebenaran dalam masyarakat yang terdpat didalamnya. Foucalt meyakini bahwa relasi antara pengetahuan dan kuasa tidaklah dapat diabaikan. Wacana kebenaran pada dasarnya menurut pandangan foucalt dibidani oleh mekanisme kuasa. Objektifitas kebenaran ersifat jamak, ia bukannya berdiri sendiri, ia lahir dari sebuah proses.
Rumus internal yang berkaitan satu sama lain memunculkan pandangan foucalt tentang wacana yang sebenarnya. Diskursus yang mengetengahkan wacana yang dalam definisi luas dapat berarti aturan yang direpresentasikan lewat tanda-tanda. Dari relasi pengetahuan-kuasa serta ditopang dengan wacana tertentu sehingga melahirkan kebenaran. Foucalt tidak memposisikan kebenaran dalam pengertiannya ini sebagai kebenaran yang dating dari tuhan, namun kebenaran yang didahului oleh proses pengetahuan-kuasa. Pendek kata kebenaran disini ialah hasil produksi manusia.
Pengetahuan ialah daya pikir seseorang yang memunculkan ide, system, idiom budaya, yang semuanya didorong atas kehendak kuasa. Disis lain, kekuasaan dapat menciptakan perkembangan tentang pengetahuan yang betumpu pada kebenaran. Ketiganya akan disepakati dalam masyarakat kemudian melembaga dengan system-sistem tersendiri. Dari sinilah kekuasaan selalu berpretensi menghasilkan rezim kebenaran tertentu yang telah disebarkan oleh wacana.










1 comment:

  1. SALDO DI REKENING MENIPIS? YUK GABUNG SAJA BERSAMA BOLAVITA
    DENGAN 1 USERID UNTUK SEMUA PERMAINAN , MODAL MINIM BISA JACKPOT MAX.

    DEPOSIT MENGGUNAKAN BANK, E-WALLET & PULSA, PROSES MUDAH DAN CEPAT !!

    DAPATKAN JUGA BONUS MENARIK :
    ♥ BONUS NEW MEMBER
    ♥ BONUS EVERYDAY
    ♥ BONUS REFERRAL

    Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami via livechat ataupun :
    ✔ WA / TELEGRAM : +6281297392623

    ReplyDelete