Oleh
: Hasan Sadeli
Michael
foucalt ialah seorang ilmuwan
postmodern tersohor sama dengan tokoh
postmodern lainnya seperti Derrida, Lyotard, Lacan yang mencurahkan perhatian
terhadap pengisian ruang-ruang kosong yang tidak terjamah oleh modernism. foucalt menemukan episteme dan menyamakannya dengan
system pemikiran. Ia berusaha mengklasifikasikannya dalam beberapa kurun
waktu tertentu. Foucalt memiliki asumsi dasar mengenai episteme dengan
defines-definisi mendasar serta satu sama lain memiliki korelasi (terhubung).
Pembagian
episteme, dalam pandangan foucalt
terdiri atas tiga bagian yaitu: episteme
Abad Tengah, episteme Klasik dan episteme Modern. Ia
mendefinisikan bahwa arkeologi pengetahuan berfungsi mengungkap makna terdalam
atau bahkan tersembunyi dari realitas. Ia menegaskan bahwa episteme memiliki peran sebagai mekanisme dan substansi yang lahir
dari pikiran dan tindakan manusia sebagai arus yang dapat mengarah pada
kemajuan peradaban atau bahkan pada perang. Ia mengatakan bahwa setiap episteme berbeda tergantung pada
periodenya masing-masing.
Arkeologi
pengetahuan mendapat posisi penting dalam kajian foucalt dalam menggali makna
terdalam atau bahkan tersembunyi dalam realitas. Karna episteme sendiri berarti
pengetahuan sebagai upaya intelektual untuk "menempatkan sesuatu dalam
kedudukannya. Episteme tidak saja bersifat kritis, namun juga evaluatif
dalam memberikan gambaran tentang unsur-unsur yang berada dibelakang/mewakili
realitas. Dalam memberikan sebuah wacana,manusia membutuhkan metode-metode guna
mendukung diterapkannya teks dalam masyarakat. Teks sendiri dalam pandangan
tokoh postmodern merupakan realitas yang diketahui dan disepakati bersama. Jadi
teks tidak saja sebatas apa yag tertulis, karena wacana memegang kunci yang
hanya bisa diungkap melalui pengamatan episteme.
Pengetahuan
pada gilirannya membuat manusia memperoleh kekuasaan. Kekuasaan dapat
mendelegasikan kebenaran dalam masyarakat yang terdpat didalamnya. Foucalt meyakini
bahwa relasi antara pengetahuan dan kuasa tidaklah dapat diabaikan. Wacana
kebenaran pada dasarnya menurut pandangan foucalt dibidani oleh mekanisme
kuasa. Objektifitas kebenaran ersifat jamak, ia bukannya berdiri sendiri, ia
lahir dari sebuah proses.
Rumus
internal yang berkaitan satu sama lain memunculkan pandangan foucalt tentang
wacana yang sebenarnya. Diskursus yang mengetengahkan wacana yang dalam
definisi luas dapat berarti aturan yang direpresentasikan lewat tanda-tanda.
Dari relasi pengetahuan-kuasa serta ditopang dengan wacana tertentu sehingga
melahirkan kebenaran. Foucalt tidak memposisikan kebenaran dalam pengertiannya
ini sebagai kebenaran yang dating dari tuhan, namun kebenaran yang didahului
oleh proses pengetahuan-kuasa. Pendek kata kebenaran disini ialah hasil
produksi manusia.
Pengetahuan
ialah daya pikir seseorang yang memunculkan ide, system, idiom budaya, yang
semuanya didorong atas kehendak kuasa. Disis lain, kekuasaan dapat menciptakan
perkembangan tentang pengetahuan yang betumpu pada kebenaran. Ketiganya akan
disepakati dalam masyarakat kemudian melembaga dengan system-sistem tersendiri.
Dari sinilah kekuasaan selalu berpretensi menghasilkan rezim kebenaran tertentu
yang telah disebarkan oleh wacana.
No comments:
Post a Comment